some thoughts...

some thoughts...

19.9.12

Mommies Miss The Kids



Mungkin memang nggak ada salahnya sesekali bergaul dengan orang-orang dari "kategori" yang berbeda dengan kita. Seperti yang terjadi pada saya 2 hari ini.

Karena udah bebas ngantor, sekarang saya bisa mengambil kelas menjahit saya di kelas weekdays. Dan ternyata, di kelas weekdays ini mostly pesertanya adalah ibu-ibu! Ibu-ibu disini adalah benar-benar seumuran ibu saya!

Jadilah saya lebih sering mendengar daripada berbaur. Ibu-ibu memang senang berbagi! Dari resep masakan, resep kurus, cerita soal tetangga, sampai gosipin suami masing-masing! Dan herannya, mereka nggak ada capeknya ngomong lho, dari mulai sapaan hangat di pintu masuk waktu mereka datang, sampai saya pulang duluan pun mereka masih mengobrol. Kita lihat aja, mungkin sampai modul pertama saya selesai nanti, topik obrolan di kelas ini cukup untuk bahan novel pertama saya! ;)

Dari sekian banyak cerita, hari ini ada quote yang bagus untuk saya bagi. Berawal dari Si Ibu A yang berbagi kesedihan karena si anak akhirnya memutuskan pindah ke rumah barunya. Si anak dan suami sudah 2 tahun menetap di rumah setelah mereka menikah.

Ibu B yang ikut prihatin berkomentar, "Kenapa ya, anak-anak itu nggak mau tinggal sama kita aja?", katanya sambil menerawang.

"Ya mungkin biar bebas, Bu...", Ibu C mencoba menjawab pertanyaan retorik itu.

Ibu A langsung memotong, "Eh, saya nggak pernah melarang-larang lho, Bu! Nggak pernah ngatur-ngatur! Saya nggak cerewet sama menantu! Maksudnya sih supaya dia betah...".

Saya senyum-senyum dalam hati. Posisi saya adalah sebagai anak yang kebetulan seumuran dengan anak-anak mereka. Dan saya seperti tahu persis alasan si anak kekeuh mau pindah ke rumah sendiri. Bukan untuk bebas (kalo dipikir, mau bebas ngapain sih?), tapi mungkin lebih kepada sebagai individu, I need my own authority.

Ibu B berkomentar lagi, "Iya, padahal kan enak ya, tinggal sama kita. Semua udah ada. Semua ada yang ngurusin".

"Iya", Ibu A mengamini, "Tapi kalo bapak saya dulu, dia malah "ngusir-ngusir" anaknya dari rumah. Kata beliau, pohon yang tumbuh di bawah pohon beringin nggak akan tumbuh besar. Dia akan terus kerdil".

That's it. Seolah semua paham, obrolan pun langsung berganti topik resep kurus si dokter A, diet karbo, rekomendasi tempat senam and stuffs.



ps.
1. Suddenly miss my mom. Seketika mengerti kenapa beliau selalu terus ingin mepet anak-anaknya. Ternyata semua ibu merasakan hal yang sama. Saya juga pasti nanti akan merasakannya :')

2. Moral of the story: Waktu berlalu dengan sangat cepat. Tau-tau anak nikah dan keluar dari rumah. Semoga saya bisa menikmati waktu bersama anak-anak saya nanti, embrace every moment, supaya at least cukup puas melewatkan waktu bersama mereka :')

No comments:

Post a Comment