some thoughts...

some thoughts...

18.9.12

Again, About Letting Go.


Baru-baru ini, seseorang masuk ke dalam kehidupan saya dan pasangan, seorang kakek kaya raya (kayanya sampe saya nggak pernah mengira ada orang sekaya dia) yang penuh dengan kemarahan di dalam hatinya. Kemarahannya sampe saya nggak pernah mengira ada orang semarah dia di bumi ini.

Kekayaan si kakek, yang out of nowhere muncul dalam kehidupan kami ini, bisa membeli apapun yang dia mau, kecuali forgiveness. Kemarahan terbesarnya adalah pada Tuhan, karena mengambil istrinya secara tiba-tiba lewat penyakit kanker, dan pada dirinya sendiri, karena selama istrinya hidup, si kakek merasa sering mengabaikannya untuk sibuk kerja dan membangun bisnis. Padahal menurutnya (setelah sang istri pergi dia kemudian menyadari), istri tercintanya adalah seorang malaikat. Dia sangat baik dan nyaris tanpa cacat sebagai istri maupun sebagai manusia baik. At some point, we learn, you don't know what you've got until it's gone. Old words, huh? It's never too late to say I love you, to show how much we care about someone, as long as we're still breathing.

Kemudian, kemarahan berikutnya adalah pada putri tunggalnya, karena berpacaran dengan laki-laki yang menurut si kakek ini nggak ‘sederajat’. Well, Kek, they’re 20's! People make mistakes at 20's! Nanti juga dia akan menyadari, kalo memang kecurigaan si kakek ini benar, bahwa cuma harta yang diincar. Kan ada prenup, Keeek! :)

Mungkin karena dari generasi jadul, si kakek ini kurang sadar bahwa handling teenagers paling efektif ya dengan menjadi temannya daripada jadi musuhnya. Bukan karena saya pernah jadi orang tua, tapi kita pernah jadi remaja kan? ;) Either way, dia malah mengusir si princess ini dari rumah, mengganti semua kunci pintu, bahkan mengganti sistem remote control TV di rumahnya supaya si anak nggak bisa nonton TV kalaupun dia berhasil masuk! What kind of anger could make someone capable to do ridiculous things like that?! Saya sebenarnya kasihan dan prihatin, tapi sekaligus juga nggak bisa nahan untuk nggak ketawa :)

Lalu, dia marah pada beberapa teman yang menurut dia nggak mau mengikuti kemauannya. Mental bos yang selalu dituruti kemauannya ini kadang bikin repot. Kalo kita karyawannya sih nggak papa, lha kalau temannya?

Nggak heran kalau si kakek begitu kesepian di masa tuanya ini. Mungkin karena si kakek ini membiarkan dirinya dikuasai kemarahan? It’s very human to get mad with things we can’t handle in life. But I don’t think we're asked to handle everything in life. It’s God’s job. Our part is letting things go to be taken care by God. As long as we don’t do our home work, how could God help?

Hari ini, si princess ternyata berulang tahun. Si kakek 'berkonsultasi' ke pacar saya tentang gimana sebaiknya kata-kata yang bisa dikirimkannya lewat SMS untuk mengajak si anak merayakan ulang tahun malam ini bersama dia, instead of bersama pacarnya. Oya, dia 'berkonsultasi' karena setelah peristiwa pengusiran, ayah-anak ini masih dalam kondisi perang dingin (yaeyalaaaaah! :p). Saya percaya, si kakek ini sebenarnya berhati lembut, sampai kemudian dia mengalami kekecewaan terbesar dalam hidupnya waktu istri tercinta pergi. Lalu dia membiarkan amarah menguasainya dan "melindungi" hatinya dari kemungkinan kecewa lagi dengan kemarahannya itu.

Meanwhile, pagi tadi jauh sebelum pacar bbm tentang cerita terbaru soal si kakek, saya membuka Pinterest dan menemukan quote bagus ini:

“Forgiveness is not something we do for other people. We do it for ourselves to get well and move on”.

May us are always be people with the biggest heart that forgives…

ps.

1. Saya semakin ngerti kenapa kita diminta bermaaf-maafan di hari raya (terutama di agama saya, tapi saya yakin di agama lain juga sama), karena memaafkan membersihkan hati dan kembali mensucikannya itu benar-benar benar! At least, setahun sekali kita "dipaksa" detoks hati. Kalau nggak, bisa dibayangkan betapa berbebannya hidup kita ya :)

2. Most of all, memaafkan diri sendiri adalah yang terpenting dan tersusah :')

3. Thank God sending us this mad old-guy. Thank God for the lessons.

4. Oya, kabar terbaru adalah sudah ada win-win solution. Malam ini mereka merayakan ulang tahun si princess bertiga: ayah-anak dan sang pacar :)

5. Saya rasa saya mulai sayang sama si kakek pemarah ini :) Reminds me of my grandpa, may he RIP up above :')

No comments:

Post a Comment